Apa itu V Model?
V-Midel, Merupakan model pengembangan perangkat lunak yang didasarkan pada
hubungan antara setiap fase pengembangan siklus hidup yang tercantum dalam
model Watterfall yang merupakan pengembangan perangkat lunak dan fase yang
terkait pengujian.
Apa saja tahapan V Model?
1. Lifecycle Process Model
2. Allocation of Methods
3. Functional Tools Requirements
Apa saja Submodel pada V Model?
· Project Management (PM)
· System Development (SD)
· Quality Assurance (QA)
· Configuration Management (CM)
Fase Implementasi Pada V Model
Tahapan V Model
Tahapan pada V Model dibagi menjadi 2 garis besar yaitu tahap Verifikasi dan Validasi atau testing.
Tahap Verfiikasi mengacu kepada usaha penyesuaian spesifikasi software dengan kebutuhan klien/konsumen, tahapan ini meliputi serangkaian kegiatan sebagai berikut:
Tahapan pada V Model dibagi menjadi 2 garis besar yaitu tahap Verifikasi dan Validasi atau testing.
Tahap Verfiikasi mengacu kepada usaha penyesuaian spesifikasi software dengan kebutuhan klien/konsumen, tahapan ini meliputi serangkaian kegiatan sebagai berikut:
·
Business Case:
Merupakan tahapan awal yang menggambarkan kebutuhan/harapan konsumen terhadap
sistem yang akan dikembangkan, termasuk manfaat sistem terhadap konsumen dan
perkiraan biaya yang harus disediakan.
·
Requirement: pada
fase ini klien mendapatkan gambaran atau diminta memberikan gambaran kebutuhan
yang diharapkan dapat dipenuhi oleh software, baik kebutuhan fungsional maupun
non fungsional.
·
Analisis Informasi:
Setelah diperoleh spesifikasi sistem dari fase requirement, selanjutnya
aktivitas difokuskan bagaimana cara kerja software untuk memenuhi kebutuhan
tersebut, termasuk metode, hardware dan software apa saja yang diperlukan untuk
mencapai kebutuhan yang sudah didefinisikan.
·
Perancangan Sistem:
pada tahapan ini akan dibuat rancangan software secara lebih terinci sesuai
spesifikasi yang sudah disepakati.
·
Unit Design:
merancang setiap elemen/unit software termasuk rancangan modul/program,
antarmuka, database dan lain-lain.
·
Development:
merealisasikan hasil rancangan menjadi satu aplikasi/program tertentu.
Tahapan Validasi merupakan serangkaian tahapan yang
mengacu kepada kesesuaian software dengan spesifikasi yang sudah ditetapkan.
Tahapan ini dicapai melalui serangkaian pengujian/testing sebagai berikut:
·
Unit test: menguji
setiap komponen/unit program apakah sesuai dengan rancangan unit yang sudah
ditetapkan. Secara teoritis seharusnya pengujian dilakukan oleh orang tertentu
yang bertugas sebagai software tester, tetapi dalam kenyataannya seringkali
unit testing dilakukan oleh programmer sendiri.
·
Interface test:
setelah semua komponen diuji secara terpisah, tahapan selanjutnya dilakukan
interface test untuk melihat sejauh mana setiap komponen dapat berinteraksi
satu sama lain sesuai dengan fungsi yang diharapkan.
·
System test: setelah
semua interface berjalan dengan baik, selanutnya dilakukan system test untuk
melihat sejauh mana sistem/software dapat memenuhi kebutuhan secara
keseluruhan. System testing bersifat menyeluruh dan tidak dapat dilakukan
berdasarkan fungsionalitas sistem yang diuji secara terpisah. Aktivitas pada
system testing termasuk melakukan pengujian hal-hal berikut:
> Performance – apakah kinerja sistem sesuai dengan
target yang sudah didefinisikan sebelumnya.
> Volume – apakah software/sistem dapat menampung volume informasi yang cukup besar.
> Stress – apakah software/sistem dapat menampung sejumlah informasi pada waktu-waktu tertentu.
> Documentation – apakah semua dokumentasi penting sudah disiapkan.
> Robustness – apakah software/sistem cenderung stabil pada berbagai kondisi diluar dugaan/ekstrim.
> Volume – apakah software/sistem dapat menampung volume informasi yang cukup besar.
> Stress – apakah software/sistem dapat menampung sejumlah informasi pada waktu-waktu tertentu.
> Documentation – apakah semua dokumentasi penting sudah disiapkan.
> Robustness – apakah software/sistem cenderung stabil pada berbagai kondisi diluar dugaan/ekstrim.
·
Acceptance test
merupakan aktivitas untuk menguji sejauh mana sistem/software dapat membantu
memecahkan business case, dalam artian apakah sistem/software tersebut sudah
sesuai dengan harapan konsumen/klien dan sejauh mana manfaat sistem/software
ini bagi klien. Test ini sering kali disebut sebagai User Acceptance Test
(UAT).
·
Release testing: test
ini dilakukan untuk menguji sejauh mana sistem/software dapat mendukung
aktivitas organisasi dan berjalan dengan harmonis sesuai dengan kegiatan rutin
organisasi. Beberapa pertanyaan coba dijawab pada fase ini misalnya apakah
software tersebut mempengaruhi sistem lain? Apakah software tersebut kompatibel
dengan sistem lain? Bagaimana kinerja sistem sebenarnya di dalam organisasi?
Dimana saja V Model Diterapkan?
·
Dalam proyek
teknologi informasi di Jerman
·
V Model dibandingkan
dengan CMM
·
V Model didesain
untuk mengembangkan sistem yang didalamnya terdapat dua komponen
·
Pengembangan V Model
dalam bidang industri dapat dilakukan dengan mudah
Kelebihan V Model
1.
V Model sangat
fleksibel
2.
V Model dikembangkan
dan dirawat oleh publik
3.
Kelebihan V Model
dibandingkan dengan Waterfall biasa yaitu, pada setiap fase selalu dilakukan pengujian
yang cukup memadai
Kekurangan V Model
1.
Model yang project
oriented
2.
Memiliki beberapa
activity
3.
Asusmsi yang
digunakan adalah requirement bersifat tetap dan tidak berubah
4.
Requirement dan
rancangan tidak diverifikasi
5.
Pada setiap fase
terdapat peluang error
Referensi
4.
Diktat Kuliah RPL

Tidak ada komentar:
Posting Komentar